KATA
PENGENTANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pengaruh Isu isi Global Kontemporer bagi
Keamanan Internasional ini dengan baik.
Tugas ini
kami susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Keamanan Internasional” dan untuk
memperdalam pengetahuan tentang Hubungan Internasional.
Sekian dari
kami, kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah berkenan membaca
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.
Jaro, Mei 2015
Kelompok IV
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
|
. . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
|
1
|
Daftar Isi
|
. . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
|
2
|
BAB I
|
. . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
|
3
|
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
|
||
BAB II
|
. . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
|
4
|
A. Pengertian Keamanan
Internasional
B. Isu – isu Global Kontemporer
|
||
BAB III
|
. . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
|
15
|
A. Kesimpulan
B. Saran
|
||
Daftar Pustaka
|
. . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
|
16
|
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial,
baru memiliki arti apabila bekerja sama dengan sesamanya. Manusia dalam hidup
berbangsa dan negara akan dapat melangsungkan kehidupannya jika mengadakan
hubungan dengan bangsa lain. Tidak ada satu negara di dunia ini yang dapat
berdiri sendiri dan tidak melibatkan diri dengan negara lain. Karena, pada dasarnya
antara negara yang satu dengan negara yang lain terdapat hubungan saling
ketergantungan.
Kesadaran
akan pentingnya hubungan internasional menegaskan perlunya kerja sama dengan
bangsa lain. Hal ini juga mempengaruhi sepak terjang bansa Indonesia dalam
masyarakat Internasional, baik dalam melaksanakan politik luar negeri maupun
keterlibatannya dalam berbagai organisasi Internasional.
B.
Rumusan Masalah
Pengaruh Isu – isu Global Kontemporer bagi Keamanan
Internasional.
C.
Tujuan Penulisan
-
Menambah
wawasan
-
Mengetahui
arti dari Hubungan Internasional
D. Metode Yang Dipergunakan
Untuk melengkapi data
yang diperlukan dalam penyusunan makalah ini, digunakan metode: Metode
keperpustakaan, yaitu pengambilan data melalui buku-buku, internet dan
lain-lain dan Metode kuantitatif yaitu menarik kesimpulan dari informasi data
yang kami peroleh.
BAB II
I S I
A.
Keamanan
Internasional
Pengkajian Keamanan Internasional
dalam studi Hubungan Internasional telah berlangsung lama, berakhirnya Perang
Dingin telah membuka era baru dalam pemahaman tentang keamanan. Definisi
keamanan pasca-Perang Dingin tidak lagi bertumpu pada konflik ideologis antara
blok Barat dan Blok Timur.
Namun, kini definisi keamanan meliputi pula
soal-soal ekonomi, pembangunan, lingkungan, hak-hak asasi manusia,
demokratisasi, konflik etnik dan berbagai masalah social lainnya.
Kerjasama Internasional merupakan bukti
dari adanya saling pengertian antar bangsa (international understanding)
sebagai akibat dari adanya interdependasi antar bangsa dan bertambah
kompleksnya kehidupan dalam masyrakat internasional.
Ø Keamanan
menjadi suatu tinjauan konseptual
Dalam konteks ini, hirauan utama
pembahasan keamanan baik tradisonal dan non-tradisional juga mengacu pada
definisi ancaman terhadap keamanan.
Definisi ancaman keamanan selain
menunjukkan adanya perluasan makna dari perspektif tradisional menuju non
tradisional juga melibatkan aktor yang beragam yang terlihat dari dinamika
interaksi antar sektor dan aktor keamanan.
Ø Demensi
Keamanan: Dari Konsep Tradisional Menuju Non-Tradisional
o Pendekatan Tradisional
1. Asumsi
2. Unit
analisis : keamanan Negara (state
security); state-actor
3. Pemahaman
keamanan dari ancaman militer.
4. Negara
sebagai subjek dan objek dari upaya mengejar kepentingan keamanan (Negara
berdaulat penuh).
5. Anarki
sebagai struktur sistem internasional yang memaksa Negara untuk menjadi aktor
egois.
6. Situasi
anarki yang melahirkan dilemma keamanan memaksa Negara untuk melakukan dua
pilihan kebijakan: meningkatkan kekuatan militer atau membentuk aliansi dalam
bentuk pakta pertahanan dengan Negara lain.
7. Pendukung:
aliran realis-positifis yang mendasarkan pembahasan pada peran sentral Negara
dan kedaulatannya.
8. Pendekatan
tradisional dengan fokus aspek-aspek geopolitik misalnya strategi penangkalan,
keseimbangan kekuatan, dan strategi militer.
o Pendekatan
Non-Tradisional
1. Asumsi
Ø Keamanan
seluruh entitas politik di bawah Negara (non-state actors).
Ø Negara
menghadapi tekanan dari lingkungan domestik dan lingkungan internasional.
Ø Negara
menyerahkan kedaulatannya kepada entitas internasional.
Ø Keamanan
bersifat multidimensional dan kompleks tidak hanya bersifat ancaman militer.
Ø Negara
dan kedaulatannya tidak cukup untuk menjelaskan kompleksitas masalah keamanan.
Ø Negara
dapat menjadi sumber ancaman keamanan warga Negara.
2. Keamanan
komprehensif yang menekankan pada aspek ancaman apa yang dihadapi oleh Negara.
3. Kandungan
politik keamanan komprehensif adalah upaya menciptakan kestabilan dan
ketertiban yang mencakup semua aspek keamanan.
4. Faktor
menjelaskan perkembangan ini yaitu proses globalisasi dan hak-hak asasi dan
perkembangan teknologi informasi, demokratisasi dan hak-hak asasi manusia,
masalah lingkungan hidup, masalah ekonomi, sosial dan budaya.
5. Pendukung:
aliran non-realis (liberal-institutionalisme dan post-positifisme).
6. Pendekatan
non-tradisional , dengan fokus misalnya pada keamanan ekonomi dan perdagangan ,
lingkungan, inergi, budaya, dan masalah-masalah sosial lainnya.
7. Negara
menghadapi tekanan dari lingkungan domestik dan lingkungan tradisional. Lingkungan
domestik yaitu tekanan idividu, LSM, dan kelompok masyarakat akibat proses
demokratisasi dan menyebarkan nilai-nilai hak asasi manusia.
Lingkungan internasional yaitu tekanan berasal dari
transaksi-transaksi dan isu-isu yang melewati batas-batas nasional Negara,
misalnya transaksi ekonomi, penyebaran informasi, migrasi, masalah lingkungan
hidup, kejahatan internasional, dan sebagainya.
8. Seecuritisation yang
mengangkat semua masalah polotik, ekonomi, dan sosial sebagai masalah keamanan
nasional, misalnya environmental security,
economic security, energy security, comprehensive security, cooperative
security.
Ø Pendekatan Kontruksi
Sosial
1. Asumsi
2. Human security berusaha
menggeser pemikiran keamanan dari dominasi kedaulatan Negara ke arah keamanan
manusia yang mencakup maslah kesejahteraan sosial, perlindungan hak-hak
kelompok masyarakat, kelompok minoritas, anak-anak, wanita dari kekerasan fisik,
dan masalah-masalah sosial, ekonomi, dan politik.
3. Human security menghapuskan
dikotomi antara pemikiran/paradigm tradisional dan nontradisional, antara realist dan non-realist, dan antara hard
I high security dan soft I low
security.
4. Masalah
utama yang menjadi perhatian dan sekaligus sebagai nilai-nilai polotik adalah
demokratisasi dan hak-hak asasi manusia (HAM).
Ø Kritik atas Human
Security
Negara-negara berkembang melihat
gagasan ini sebagai kampanye nilai-nilai HAM dan demokrasi Liberal Berat. Debat
antara pandangan ‘universalisme’ dan ‘relativisme budaya’ mewarnai hubungan
antara Negara berkembang dan Negara-negara Barat.
Ø Universalisne
1. Para
penganut universalisme kemanusiaan dan hak asasi manusia berpendapat bahwa
masalah kemanusiaan adalah masalah universal.
2. Pelanggaran
besar-besar atas hak-hak asasi manusia bisa menjadi sumber ancaman perdamaian
internasional.
3. Dalam
hubungan antar Negara, kaum universalisme menopang perdamaian dunia dan mereka
juga percaya bahwa demokrasi tidak akan berperang melawan demokrasi.
Ø Relativisme Budaya
1. Penganut
relativisme budaya berpendapat bahwa kedaualatan nasional adalah nilai paling penting dalam hubungan
internasional.
2. Intervensi
kemanusiaan tidak bisa dibenarkan.
B. Isu
- Isu Global Kontemporer
Terdapat beberapa factor yang
menjadikan suatu isu menjadi isu global, yaitu :
o Isu
tersebut merebut atau menjadi perhatian para elit pembuat kebijakan dari
berbagai Negara atau Negara-negara terlibat dalam perbebatan isu tersebut.
o Isu
tersebut secara terus menerus terliput oleh media massa dunia.
o Isu
tersebit secara terus menerus menjadi objek studi, penelitian, dan perdebatan
para ilmuwan, professional, dan para pakar dalam masyarakat internasional.
o Isu
tersebut muncul sebagai agenda dalam organisasi intrnasional.
Adanya isu global yang di tandai
dengan meningkatnya hubungan saling tergantungan antar Negara. Hal itu karena adanya kesadaran bahwa
kegagalan dalam mengatasi isu global tersebut dapat mempengaruhi kehidupan
masyarakat internasional secara keseluruhan.
-
Globalisasi dan
Nasionalisme: Akankah Berjalan secara Beriringan?
Dewasa ini dunia internasional
sedang mengalami dua proses perkembangan yang kerapkali saling berlawanan.
Perkembanagan pertama adalah globalisasi dan perkembanagan kedua kerap disebut
sebagai mengemukanya semangat partikularisme domestic (yang bisa jadi merupakan
‘reaction against globalization’).
Globalisasi telah memunculkan
kecendrungan similaritas dan uniformitas para individu, kelompok dan sistem
social yang melawati atau bahkan menghapus batas tradisional Negara, (vanishing traditional boders). Baik secara social, ekonomi
maupun politik, globalisasi memungkinkan terjadi pergeseran citizenship dan kesetiaan dari
keterikatan nasional ke dalam keterikatan
global. Di sisi lain, globalisasi juga dapat memicu pergeseran
identitas nasional ke dalam ikatan
idintitas yang lebih spesipik seperti budaya, agama dan etnis.
Kecendrungan-kecendrungan ini, pada akhirnya, memposisikan individu, kelompok
masyarakat dan Negara-bangsa ke dalam dua bentukan yang bertolak
belakang): Fragmentational melalui secession (pemisahan diri) dan
Unification melalui fusi atau penggabungan.
Dalam konteks diatas, nasionalisme
dan globalisasi seringkali tidak dapat berjalan secara harmonis sehingga
mempersulit posisi Negara-bangsa, terutama Negara-bangsa yang terdiri dari
masyarakat yang menjemuk.
Persoalan berikutnya adalah
semanagat partikularisme dometik yang kini muncul secara lebih sporadic dan
kasat mata. Semangat ini termanifestasikan ke dalam 2 bentuk. Pertama, tuntutan-tuntutan
dari kelompok subnasional bagi tingkat representasi dan ontonomi yang lebih
besar dan signifikan terhadap pemerintah pusat. Tuntutan ini muncul berkenaan
dengan diskriminasi ekonomi, social dan politik yang dialami kelompok
subnasional/minoritas.
Bahwasanya
perkembangan-perkembangan yang terjadi begitu cepat baik diglobal dan nasional
memberikan nuansa baru dalam kehidupan internasional maupun nasional.
Nuansa-nuansa ini mengarah pada terbentuknya kesadaran identitas baru Ibaik
local maupun internasional) yang banyak kasus telah menyebabkan terjadinya
berbagai konflik komunal.
Namun globalisasi yang kini sedang
dihadapi bukanlah sesuatu yang perlu kita hindari, melainkan sebuah proses
kehidupan yang dapat kita lalui bersama secara fositif seiring proses
pembangunan nasional yang juga kini kita tempuh bersama.
Kegiatan terorisme dapat terjadi
berskala internasional (terorisme internasional) apabila:
o Diarahkan
kepada Negara asing atau target luar negri.
o Dilakukan
secara bersama-sama oleh pemerintah atau faksi dari lebih satu Negara.
o Diarahkan
untuk mempengaruhi kebijakan dari pemerintahan asing.
Motif lain yang dewasa ini sedang
banyak terjadi adalah didasarkan pada isu etnis, agama, kesenjangan
social-ekonomi , dan perbedaan ideology yang terjadi dalam suatau masyarakat.
Sedangkan bentuk-bentuk terorisme
internasional dapat berupa:
a. State-sponsored
terrorism, yaitu tindakan terorisme yang
dilakukan oleh suatu Negara untuk menjapai tujuannya. Misalnya, Amerika serikat
mengidentifikasikan beberapa Negara untuk hal ini seperti Kuba, Irak, Iran,
Lybia, Korea Utara, Syria.
b. Privately-based
terrorism, yaitu tindakan terorisme yang dilakukan oleh suatu kelompok
terorisme privat, seperti Al-Qaeda, Jamaah Islamiyah, dan sebagainya.
-
Lingkungan Hidup
Hubungan internasional konterporer
tidak hanya memperhatikan hubungan politik antar Negara saja tetapi juga
sejumlah subjek lainnya seperti interdependensi ekonomi, hak asasi manusia,
perubahan transnasional, organisasi internasional, rezim internasional, lingkungan
hidup dan sebagainya.
Isu lingkungan hidup pertama kali
diangkatsebagai agenda dalam hubungan internasional pada tahun 1970-an. Hal itu
di tandai dengan diselenggarakannya Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
tentang lingkungan hidup pada tahun 1972 di Stockholm, Swedi. Dua dasawarsa kemudian isu lingkungan hidup
diangkat kembali dalam Konferensi PBB tentang lingkungan hidup di Rio de
Janeiro, Brazil tahun 1992, yang sebelumnya diawali dengan Konferensi PBB
mengenai perubahan iklim dunia di Montreal, Kanada Tahun 1990.
Kepedulian terhadap lingkungan
hidup menjadi isu global karena:
1. Permasalahan
lingkungan hidup ini selalu mempunyai efek global. Misalnya, permasalahan yang
menyangkut CFCs (Chlorofluorocarbons)
berefek pada pemanasan global (glo-bal
warming) dan meningkatnya jenis dan kualitas penyakit akibat berlubangnya
lapisan ozon yang di rasakan di seluruh dunia.
2. isu
lingkungan hidup juga menyangkut eksploitasi terhadap sumber daya global
seperti lautan dan stmosfir.
3. Permasalahan lingkungan hidup selalu bersifat
transnasional, sehingga kerusakan disuatu Negara akan berdampak pula bagi
wilayah disekitarnya (misalnya kebakaran hutan)
4. Banyak
kegiatan ekspolaitas atau degradasi lingkungan memiliki skala local atau
nasional, dan dilakukan dibanyak tempat di seluruh dunia sehingga dapat di
anggap sebagai masalah global, misalnya erosi dan degradasi tanah, penebangan
hutan, polusi air dan sebagainya.
5. Proses
yang menyebabkan terjadinya eksploitasi yang berlebihan dan degradasi
lingkungan berhubungan dengan proses-proses politik dan social-ekonomi yang lebih luas, dimana proses-proses
tersebut merupakan bagian dari ekonomi-politik global.
-
Faktor Demografi dan
Migrasi Internasional
Salah satu fenomena krusial di
tengah era globalisasi ekonomi, politik, social budaya saat ini yaitu
konflik-konlfik kekerasan demostik-demostik beberapa konsekuensinya seperti
perang sipil, arus pengungsi dan permintaan terhadap intervensi militer dan
kemanusiaan –semakin menjadi ancaman serius terhadap stabilitas keamanan
domestic dan internasional. Dalam konteks ini, banyak teoritisi dan pengamat
Hubungan Internasional memberikan perhatian lebih serius terhadap pentingnya
aspek demografidalam hubungan internasional.
Para
imigran dapat di bedakan ke dalam beberapa kelompok, yaitu:
1.
Settlers,
yaitu imigran yang ingin tinggal secara permanen di ne4gara yang di tuju.
2.
Contract
workers, yaitu imigran yang ingin tinggal
dinegara tertentu sesuai jangka waktu kontrak kerjanya.
3.
Professionals,
yaitu para imigran yang berasal dari
perusahaan-perusahaan yang sudah mapan yang berpindah dari satu Negara kenegara
lain.
4.
Undocumented
workers, yaitu para imigran yang bekerja secara
illegal di Negara yang dituju. Biasanya para imigran ini sudah kadaluarasa
izintinggalnya, menggunakan visa wisata/turis, dan masuk melalui penyeludupan (people smuggling)
5.
Asylum
seekers dan refugees,
yaitu para pencari perlindungan yang telah meninggalkan negrara asal mereka
untuk lari dari ancaman bahaya. Apabila kelain perlindungan telah dipenuhi oleh
Negara yang di tuju, maka status mereka berubah menjadi pengungsi (refugees).
-
Hak Asasi Manusia dan
Hubungan Internasional
Secara harfiah hak asasi manusia
(HAM) dapat dimaknai sebagai hak-hak yang dimiliki seseorang karena
keberadaannya sebagai manusia. Hak-Hak ini bersumber dari pemikiran moral
manusia, dan di perlukan untuk menjaga harkat dan martabat suatau individu
sebagai seorang manusia. Dengan kata lain, HAM secara umun dapat diartikan
sebagai hak-hak yang melekat pada diri segenap manusia sehingga mereka diakui
keberadannya tanpa membedakan jenis kelamin, ras, warna kulit, bahasa, agama,
politik, kewarganegaraan, kekayaan, dan kelahiran.
-
Intervensi Kemanusiaan
Intervensi yang di lakukan oleh
suatu Negara terhadap Negara lain selalu saja mendapatkan tnggapan pro dan
kontra, baik berupa pembenaran ataupun penolakan oleh Negara-negara yang
bersangkutan, maupun alasan-alasan ilmiah yang di sampaikan oleh para pakar.
Ketidakseragaman ini adalah bukti bahwa amsyarakat internasional itu adalah
anarkis. Artinya, tidak ada kekuasaan (institusi) yang berdaulat yang berwenang
memberikan keputusan seragam dan mengikat. Sepanjang sejarah intervensi dapat
berbentuk :
a. Campur
tangan diplomatik.
b. Tindakan
Politik terselubung.
c. Unjuk
kekuatan militer.
d. Subversi.
e. Perang
gerilya.
f. Intervensi
militer.
Adapun alasan suatu Negara
melakukan intervensi, yaitu :
a. Hak
untuk mempertahankan diri, yang dimungkinkan oleh Artikel 51 piagam PBB.
b. Diundang
oleh rezim (pemerintah) yang berkuasa dinegara itu untuk menghadapi perlawan
didalam negri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan dan
kerjasama antar bangsa muncul karena tidak meratanya pembagian kekayaan alam
dan perkembangan industri di seluruh dunia sehingga terjadi saling
ketergantungan antara bangsa dan negara yang berbeda. Karena
hubungan dan kerjasama ini terjadi terus menerus, sangatlah penting untuk
memelihara dan mengaturnya sehingga bermanfaat dalam pengaturan khusus sehingga
tumbuh rasa persahabatan dan saling pengertian antar bangsa di dunia.
Perhatian
yang lebih terhadap hubungan antar bangsa sangat diperlukan karena ini
mempengaruhi kerja sama antar setiap bangsa, baik politik, ekonomi keamanan dan
lain sebagainya. Oleh karena itu segala kemungkinan – kemungkinan terjadinya
konflik agar sesegera mungkin dapat diselesaikan dengan baik dan dengan kerja
sama yang baik.
B. Saran
Bahwasanya
perkembangan-perkembangan yang terjadi begitu cepat baik diglobal dan nasional
memberikan nuansa baru dalam kehidupan internasional maupun nasional.
Nuansa-nuansa ini mengarah pada terbentuknya kesadaran identitas baru baik
local maupun internasional yang
banyak kasus telah menyebabkan terjadinya berbagai konflik komunal.
Namun globalisasi yang kini sedang
dihadapi bukanlah sesuatu yang perlu kita hindari, melainkan sebuah proses
kehidupan yang dapat kita lalui bersama secara positif seiring proses pembangunan
nasional yang juga kini kita tempuh bersama.
DAFTAR PUSTAKA
-
-
http://adlisyahyusri.blogspot.com/2013/01/makalah-lengkap-hubungan-internasional.html
0 komentar:
Posting Komentar